fisika laboratorium smp

fisika laboratorrium.....belajar berxperimen.......

labortorium smp

Rabu, 24 Maret 2010

percobaan 14


TELOR DALAM BOTOL




Alat dan bahan:
• Sebuah botol yang memiliki diameter mulut yang cukup besar, namun tidak dapat dilalui sebutir telur.
• Sebutir telur ayam yang telah direbus dan dikupas kulitnya
• Beberapa lembar kertas
• Korek api
• Beberapa butir dry ice (biang es)
Langkah-langkah percobaan :
Jika dipikir-pikir, kita tak mungkin dapat memasukkan telur ke dalam botol apalagi diameter mulut botolnya lebih kecil dari ukuran telur. Tapi ternyata secara fisika, memasukkan dan mengeluarkan telur ke dalam botol ialah hal yang mudah.

Memasukkan telur ke dalam botol
• Siapkan botol dan telur yang akan digunakan
• Bakar selembar kertas kemudian segera masukkan ke dalam botol
• Segera letakkan telur di atas mulut botol segera saat api masih menyala,
• lalu berikan sedikit tekanan, hal ini dimaksudkan agar botol menjadi terisolasi dari udara luar.
• Diamkan beberapa saat, maka telur perlahan-lahan akan masuk ke dalam botol
Mengeluarkan telur dari dalam botol
• Masukkan beberapa butir dry ice ke dalam botol
• Kemudian balik botol sehingga telur terletak pada mulut botol bagian dalam, usahakan jangan sampai ada dry ice yang keluar botol
• Lalu jaga agar dry ice tidak terlalu lama menyentuh telur, diamkan beberapa saat sampai telur kluar seluruhnya dari dalam botol

Konsep Fisika :
Dalam percobaan ini, teori fisika yang berperan ialah tekanan udara.

Memasukkan telur ke dalam botol
Anggapan dasarnya adalah bahwa nyala api dapat terjadi ketika terdapat kandungan oksigen dalam jumlah yang cukup di dalam udara. Nah, proses pembakaran ini akan menghabiskan sejumlah mol oksigen sesuai dengan jumlah yang diperlukan dalam pembakaran tersebut. Pada saat kertas yang telah terbakar dimasukkan ke dalam botol, api tersebut akan terus menyala sambil mereaksikan antara oksigen dengan kertas. Lama-kelamaan jumlah oksigen dalam botol akan habis.

Sebagaimana yang telah diketahui bahwa jumlah mol zat yang bereaksi sebanding dengan tekanannya ( pV = nRT), maka pada saat jumlah mol oksigen dalam botol berkurang, tekanan dalam botol pun akan turun. Hal ini menyebabkan tekanan udara dalam botol akan lebih rendah daripada tekanan udara luar. Akibatnya telur akan mendapat tekanan dari luar sehingga perlahan-lahan telur akan terlihat seolah-olah terhisap ke dalam botol sampai masuk seluruhnya ke dalam botol.

Mengeluarkan telur dari dalam botol
Konsep yang digunakan untuk mengeluarkan telur dari dalam botol tidak banyak berbeda dari proses memasukkan telur ke dalam botol, yang berbeda hanyalah melakukan hal yang sebaliknya, yaitu dengan meningkatkan tekanan di dalam botol sehingga lebih tinggi dari tekanan di luar botol.

Dengan memasukkan dry ice ke dalam botol mampu menaikkan tekanan di dalam botol tersebut. Sebagaimana yang telah diketahui bahwa bahan dasar pembuat dry ice adalah semacam gas yang dipadatkan, maka dalam suhu kamar dry ice akan menyublim dan menghasilkan gas. Nah, gas inilah yang digunakan untuk mendorong telur keluar dari dalam botol.

percobaan 13


ROKET MINI SEDERHANA



Alat dan bahan :
• Alumunium foil
• Kotak korek api + batang korek api
• Penjepit kertas (paper clip)
• Jarum atau segala apapun yang lurus pokoknya.
• Gunting
Langkah percobaan :
• Gunting alumunium foil dengan lebar 8 cm x 3 cm.
• Potong bagian kepala dari batang korek api dan letakkan di atas alumunium foil. Lihat gambar!


• Gulung bagian ujung kiri alumunium foil sehingga membentuk tabung dengan bagian kepala korek api di tengahnya. Ingat membentuk tabung, jangan ditekan alumunium foilnya.
• Ambil dan luruskan paper clip. Kemudian ujung paper clip tersebut masukkan ke dalam lubang tabung alumunium foil tadi sehingga menyentuh kepala batang korek api. Ingat jangan menyentuh alumunium tapi kepala korek api ya.
• Nah sekarang baru tekan si alumunium sampai rapat.
• Gulung lagi alumunium foil 2-3 kali, kemudian sobek sisanya. Lihat gambar!


• Si ujung alumunium yang dekat paper clip diputar sampai erat, dan si ujung alumunium yang dekat korek api diputar kemudian digunting.
• Lepaskan paper clip terus masukkan jarum pada lubang bekas paper clip tadi.
• Selesai deh roket sederhananya, yang kita perlukan sekarang ialah landasannya.
• Landasannya bisa dari bungkus korek api atau sisa alumunium foil.
• Usahakan agar si roket membentuk sudut 45 derajat. Ayo kenapa? Lihat gambar!


• Nyalakan roketnya!


• Maka terbanglah si roket mini ke angkasa.
Konsep Fisika :
Korek api itu (kepalanya) merupakan bahan bakar yang baik untuk roket mini ini. Ketika roket mini ini dinyalakan, maka si kepala korek api ini akan terbakar dan menimbulkan panas dan gas. Karena gas tersebut dikelilingi oleh tembok alumunium foil, maka terjadi pengumpulan gas yang sangat tinggi di dalam roket. Dan akhirnya si roket terbang karena dorongan dari gas tersebut.

percobaan 12


sirkulator pompa air tenaga gravitasi

menurut ilmu keparat Fisika milik barat itu, air adalah fluida dan tunduk pada prinsip mekanika fluida. Hanya tekanan hidrostatis dan tekanan atmosfer yang berpengaruh pada gerakan fluida. Fluida akan mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Sehingga syarat air mengalir:
tekanan dari A ke B > tekanan dari B ke C
PAB > PBC
Patm - PA > Patm - PC
-PA > -PC
PC > PA
ρghAC > ρghAB
hAC > hAB
Lihat itu? syarat agar air bisa mengalir menurut fisika antek barat itu adalah ketinggian antara A-C harus lebih besar dari ketinggian A-B. Sedangkan pada gambar, kelihatan jelas A-C lebih rendah dari A-B. Jadi pompa itu tidak bisa buat menaikkan air ke atas, cuma bisa menurunkan air dari ketinggian ke bawah.

percobaan 11


PERAHU BERTENAGA SABUN

Sabun, tak ada hal yang aneh kan? benda tersebut biasanya kalian gunakan untuk mandi dan keperluan rumah tangga lainnya tapi pernahkan kalian mencoba menggunakan sabun sebagai tenaga untuk menggerakkan perahu?!
Alat dan bahan yang diperlukan:
1. karton yang agak tebal
2. gunting
3. ember/baskom penuh air
4. detergen

Langkah-langkah pembuatan:
• Buatlah rangka perahu dari karton seperti pada gambar kira-kira 7 cm x 3 cm (ukuran dapat disesuaikan). Ini gambarnya:
• Letakkan perahu perlahan ke dalam ember yang telah diisi air.
• Masukkan detergen sedikit demi sedikit di bagain belakang perahu. Dan lihat apakah yang akan terjadi.
• Ternyata perahu akan melaju, mengapa ya? Ini disebabkan karena adanya pengaruh tegangan permukaan. Seperti yang kita tahu, karena adanya gaya kohesi antar molekul air khususnya di bagian permukaan membuat sebuah lapisan tipis dan fleskibel yang disebut tegangan permukaan. Dengan menambah detergen ternyata akan memecah lapisan air dan membuat perahu melaju.
Catatan:
Setelah melakukan satu kali percobaan, bersihkan kembali embernya kemudian gunakan air yang baru jika ingin melakukan percobaannya lagi.

percobaan 11


MODUL
PENGGUNAAN ALAT UKUR
SMP KATOLIK SANTA AGNES SURABAYA









© copyright; MOCHAMAD UMAR
TAHUN: 2009




KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Alloh Penguasa Alam Semesta, Atas izin-Nya saya dapat membuat modul dengan judul ”Penggunaan Alat Ukur” . Alat ini merupakan bahan ajar yang digunakan panduan praktikum dan teori peserta didik di SMP KATOLIK SANTA AGNES SURABAYA.
Modul ini akan mudah dipelajari setelah anak didik sudah mengetahui dan memahami tentang elektronika dasar . Instrumen ini digunakan untuk mengukur, membaca dan mengidentifikasi komponen elektronika .
Dengan alat ini siswa dapat lebih mudah menentukan nilai maupun besaran yang kita ukur. Semoga dengan modul ini siswa lebih mudah dalam menerapkan program yang berbasis kompetensi, khususnya dalam bidang sains.





Surabaya, November 2008
Penyusun

Mochamad Umar
DAFTAR ISI MODUL
Halaman
HALAMAN DEPAN ..........................................................................................1
KATA PENGANTAR.........................................................................................2
DAFTAR ISI .................................................................................................... 3
BABI. PENDAHULUAN ....................................................................................4
A. Diskripsi judul................................................................................................................4. Prasarat..........................................................................................................4
C. Petunjuk penggunaan modul.....................................................................4
1. Petunjuk bagi peserta didik.....................................................................4
2. Petunjuk bagi guru...................................................................................5
D. Tujuan akhir...............................................................................................5
1.PENGGUNAAN ALAT UKUR.............................................................................................................6
a. Tujuan kegiatan pembelajaran ...............................................................6
b. Uraian Materi .. .......................................................................................6
c. Rangkuman . ..........................................................................................6
d. Tugas ......................................................................................................7
e. Tes formatif . ...........................................................................................7
f. Kunci jawaban formatif . ..........................................................................7
g.Penjelasanya............................................................................................7
h. Lembar kerja............................................................................................8
2 : Penggunaan AVO Meter ........................................................................9
a. Tujuan kegiatan pembelajaran ...............................................................9
b. Uraian Materi ..........................................................................................9
1.Avometer...........................................................................................10
2. Penggunaan Avometer...................................................................12
a. Avo meter utuk mengukur resistansi............................................13
b. Avo meter untuk mengukur tegangan dc......................................14
c. Avo meter untuk mengukur tegangan ac.......................................15
d. Avo meter untu mengukur arus dc................................................15
c. Rangkuman ..........................................................................................16
d. Tugas ....................................................................................................16
e. Tes formatif .. ........................................................................................16
f. Kunci jawaban formatif...........................................................................16
g. Lembar kerja . .......................................................................................17
BAB II. EVALUAS...........................................................................................19
A. PERTANYAAN......................................................................................19
B. KUNCI JAWABAN.................................................................................19
BAB III. PENUTUP..........................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................21








BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI JUDUL
PENGGUNAAN ALAT UKUR merupakanmodul yang memiliki ruang lingkup meliputi penggunaan AVO meter danpenggunaan test pen.
Modul ini terdiri atas 3 Kegiatan Belajar. Kegiatan Belajar 1 membahastentang pengertian mengukur dan mengenal simbol-simbol alat ukur yangterdapat dalam alat ukur. Kegiatan Belajar 2 berisi penggunaan AVO meter,
fungsi dan kegunaan AVO meter, persiapan pengaturan pengukuran.Kegiatan Belajar 3 berisi fungsi dan kegunaan test pen, penggunaan test pen,keselamatan kerja penggunaan test pen.
Hasil belajar yang akan dicapai setelah selesai mempelajari modul ini adalahpeserta diklat mampu menggunakan alat bantu dan alat ukur sederhana
sesuai dengan fungsinya, cepat, dan tepat.

B. PRASYARAT
Penggunaan modul PENGGUNAAN ALAT UKUR, memiliki kemampuan awal yang harus dimiliki peserta diklat
yaitu sudah memahami dan menerapkan prosedur keselamatan dankesehatan kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam penggunakan modul, untukmemperoleh hasil belajar secara maksimal antara lain :
1. Petunjuk bagi Peserta Diklat
1. Mempersiapkan mental dan phisik secara baik.
2. Menggunakan sistem keselamatan kerja yang benar.
3. Bekerja secara kelompok untuk pekerjaan yang komplek.
4. Melakukan diskusi tentang hal-hal yang akan dilakukan dalam
mempraktikkan materi modul dengan instruktur.
5. Menyiapkan segala bahan dan perlengkapan yang diperlukan.
2. Petunjuk bagi Guru
1. Membantu peserta diklat dalam merencanakan proses belajar
2. Membimbing peserta diklat melalui tugas-tugas pelatihan yang
dijelaskan dalam tahap belajar
3. Membantu peserta diklat dalam memahami konsep, praktik baru, dan
menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajar siswa
4. Membantu peserta diklat untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajar
5. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
6. Merencanakan seorang ahli/pendamping guru dari tempat kerja untuk
membantu jika diperlukan
D. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari dan melakukan praktik berdasarkan kegiatan belajar dan
lembar kerja yang ada pada modul, diharapkan peserta diklat mampumenggunakan alat bantu dan alat ukur sederhana sesuai dengan fungsinya,
cepat, dan tepat.












1



1.PENGGUNAAN ALAT UKUR


a.Tujuan Kegiatan Pembelajaran

Peserta diklat memiliki kemampuan :
1. Menjelaskan pengertian mengukur dengan tepat.
2. Menjelaskan arti masing-masing simbol.

b. Uraian Materi
Mengukur pada hakekatnya membandingkan sesuatu besaran yang belum diketahui besarannya dengan besaran lain yang diketahui besarnya. Untuk keperluan tersebut diperlukan alat ukur. Pemilihan alat ukur yang baik diperlukan dalam kegiatan pengukuran.
Dalam proses pengukuran dapat terjadi kekeliruan-kekeliruan. Ada 2 kelompok kekeliruan, yaitu kekeliruan sistematik (berkaitan dengan alat ukur, metode pengukuran, dan faktor manusia) dan kekeliruan acak (berkaitan dengan faktor non teknis/sistematik).
Pemilihan alat ukur listrik adalah upaya untuk mendapatkan alat ukur yang sesuai dengan besaran-besaran listrik yang hendak diketahui nilai besarannya. Kegiatan ini berkaitan dengan upaya untuk menentukan nilai kuantitas besaran listrik yang hendak diketahui. Ada 2 besaran listrik penting yang untuk diketahui nilai besarannya, yaitu arus dan tegangan. Ragam, jenis, tanda gambar, tanda huruf, prinsip kerja, penggunaan, daerah kerja, dan penggunaan daya.

c.Rangkuman
Mengukur adalah membandingkan suatu besaran dengan satuannya.
Pemilihan alat ukur yang digunakan harus disesuaikan dengan besaran yang hendak diukur. Simbol-simbol yang terdapat dalam alat ukur memiliki arti masing-masing yang menjelaskan penggunaan alat ukur.

d. Tugas
1. Amati alat ukur yang ada di laboratorium!
2. Catat simbol-simbol yang terdapat dalam alat ukur dan jelaskan!
3. Diskusikan dengan guru tentang keamanan penggunaan AVO
meter!

e. Tes Formatif
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mengukur!
2. Jelaskan arti simbol-simbol berikut ini!
f. Kunci Jawaban Formatif
1. Mengukur adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yangbelum diketahui besarnya dengan besaran lain yang sudahdiketahui besarnya satuannya).

g.Penjelasannya

a. Alat ukur jenis termokopel, prinsip kerjanya merupakankombinasi suatu pengubah memakai termokopel dan alat ukurjenis kumparan putar.
b. Alat ukur jenis induksi, prinsip kerjanya menggunakan gaya elektromagnetik antara medan magnit tetap dan arus.
c. Alat ukur jenis penyearah, prinsip kerjanya merupakan kombinasi suatu pengubah memakai penyearah semikonduktor dan alat ukur jenis kumparan putar .
d. Alat ukur jenis kumparan putar, prinsip kerjanya mengunakan gaya elektromagnetik yang ditimbulkan oleh medan magnetbolak balik dan arus yang terimbas oleh medan magnet.
h. Lembar Kerja
1) Alat dan Bahan
1. Ampere meter DC portable standar: klas 0,5 dengan batas
ukur 1/3/10/30 mA.
2. Ampere meter DC portable standar : klas 0,5 dengan batas
ukur 10/30/100/300 mA
3. Miniatur ampere meter DC portable standar.
4. Handy calibrator : 0 - 30 V DC.
5. Tahanan Standar : 1 K, dan 10K.
6. Volt meter DC portable standar : klas 0,5 dengan batas ukur
0,3/1/3/10 V.
7. Volt meter DC portable standar : klas 0,5 dengan batas ukur
3/10/30/100 V.
8. Volt meter DC portable standar : klas 1,0 dengan batas ukur
/10/30/100/300 V.
9. Miniatur Volt meter DC portable Klas 1,0 dengan ukur
3/10/30/100/300 V.
10.Obeng (Drei).
11.Buku manual pada masing-masing meter.


2) Keselamatan dan Kesehatan Kerja
1. Letakkanlah peralatan pada posisi yang aman pada meja praktikum.
2. Pastikanlah meter dalam kondisi belum terhubung dengan untai yang lain.
3. Aturlah posisi batas ukur sesuai dengan nilai yang akan diukur. Untuk lebih amannya letakkan pada posisi batas ukur yang paling besar.
4. Biasakanlah membedakan probe meter antara terminal positif ( + ) dan negatif ( - ) dengan kabel penghubung yang berlainan warna.
5. Lihatlah dan bacalah terlebih dahulu resistor yang hendak dipakai. Apakah sudah sesuai dengan percobaan yang hendak berlangsung.
6. Janganlah sekali-kali menghubungkan meter DC dengan tegangan sumber AC.
7. Biasakanlah meja, kursi, dan ruangan praktikum dalam keadaan bersih dan nyaman, baik sebelum maupun sesudah praktikum.
3) Langkah Kerja
1. Catatlah spesifikasi masing-masing meter, cocokkan dengan manual masing-masing meter!
2. Amatilah dan baca masing-masing meter yang saudara hadapi, yang berkaitan dengan jenis meter, tanda gambar, daerah kerja, dan batas ukur!
3. Lakukanlah perbandingan antar meter sejenis, catat hasilnya!
4. Berilah keterangan dari masing-masing meter yang saudara amati!















2.PENGGUNAAN AVO METER/ MULTIMETER

a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran 2
Peserta diklat memiliki kemampuan :
1. Mengetahui fungsi dan kegunaan AVO meter dengan benar
2. Menggunakan AVO meter sesuai prosedur dengan benar

b. Uraian Materi
1) AVO Meter
AVO meter sering disebut multimeter atau multitester, alat ini biasa dipakai untuk mengukur harga resistansi (tahanan), tegangan AC (Alternating Current), tegangan DC (Direct Current), dan arus DC. Bagian-bagian AVO meter seperti ditunjukkan gambar di bawah.






Dari gambar AVO meter dapat dijelaskan bagian-bagian dan fungsinya :
1. Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjust Screw), berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk
dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan menggunakan obeng pipih kecil.
2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust Knob), berfungsi untuk mengatur jarum penunjukpada posisi nol. Caranya : saklar pemilih diputar pada posisi (Ohm), test lead + (merah dihubungkan ke test lead – (hitam), kemudian tombol pengatur kedudukan 0 diputar ke
kiri atau ke kanan sehingga menunjuk pada kedudukan 0 .3. Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi untukmemilih posisi pengukuran dan batas ukurannya. AVO meter biasanya terdiri dari empat posisi pengukuran, yaitu :
a. Posisi (Ohm) berarti AVO Meter berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : x 1; x 10;dan K .

b. Posisi ACV (Volt AC) berarti AVO Meter berfungsi sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.
c. Posisi DCV (Volt DC) berarti AVO meter berfungsi sebagai voltmeter DC yang terdiri dari lima batas ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.
d. Posisi DCmA (miliampere DC) berarti AVO meter berfungsi sebagai mili amperemeter DC yang terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500. Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe AVO meter yang satu dengan yang lain batas ukurannya belum tentu sama.
4. Lubang kutub + (V A Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub + yang berwarna merah.
5. Lubang kutub – (Common Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub - yang berwarna hitam.
6. Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch), berfungsi untuk memilih polaritas DC atau AC.
7. Kotak meter (Meter Cover), berfungsi sebagai tempat komponen-komponen AVO meter.
8. Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer), berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diukur.
9. Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
2) Penggunaan AVO Meter
Pertama-tama jarum penunjuk meter diperiksa apakah sudah tepat pada angka 0 pada skala DCmA , DCV atau ACV posisi jarum nol di bagian kiri (lihat gambar 2 a), dan untuk skala ohmmeter posisi jarum nol di bagian kanan (lihat gambar 2 b). Jika belum tepat harus diatur dengan memutar sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk meter ke kiri atau ke kanan dengan menggunakan obeng pipih (-) kecil.





Gambar 2. Kedudukan Normal Jarum Penunjuk Meter

a.AVO Meter untuk Mengukur Resistansi

Pengukuran resistansi, diawali dengan pemilihan posisi saklar pemilih AVO meter pada kedudukan dengan batas ukur x 1.
Test lead merah dan test lead hitam saling dihubungkan dengan tangan kiri, kemudian tangan kanan mengatur tombol pengatur kedudukan jarum pada posisi nol pada skala . Jika jarum penunjuk meter tidak dapat diatur pada posisi nol, berarti baterainya sudah lemah dan harus diganti dengan DC


materai yang baru. Langkah selanjutnya kedua ujung test lead dihubungkan pada ujung-ujung resistor yang akan diukur resistansinya. Cara membaca penunjukan jarum meter sedemikian rupa sehingga mata kita tegak lurus dengan jarum meter dan tidak terlihat garis bayangan jarum meter. Supaya ketelitian tinggi kedudukan jarum penunjuk meter berada pada bagian tengah daerah tahanan. Jika jarum penunjuk meter berada pada bagian kiri (mendekati maksimum), maka batas ukurnya di ubah dengan memutar saklar pemilih pada posisi x 10. Selanjutnya dilakukan lagi pengaturan jarum penunjuk meter pada kedudukan nol, kemudian dilakukan lagi pengukuran terhadap resistor tersebut dan hasil pengukurannya adalah penunjukan jarum meter dikalikan 10 . Apabila dengan batas ukur x 10 jarum penunjuk meter masih berada di bagian kiri daerah tahanan, maka batas ukurnya diubah lagi menjadi K dan dilakukan proses yang sama seperti waktu mengganti batas ukur x 10. Pembacaan
hasilnya pada skala K, yaitu angka penunjukan jarum meter dikalikan dengan 1 K 

. b) AVO Meter untuk Mengukur Tegangan DC

Pengukuran tegangan DC (misal dari baterai atau power supply DC), diawali AVO meter diatur pada kedudukan DCV dengan batas ukur yang lebih besar dari tegangan yang akan diukur. Test lead merah pada kutub (+) AVO meter
dihubungkan ke kutub positip sumber tegangan DC yang akan diukur, dan test lead hitam pada kutub (-) AVO meter dihubungkan ke kutub negatip (-) dari sumber tegangan yang akan diukur. Hubungan semacam ini disebut hubungan
paralel.

Untuk mendapatkan ketelitian yang paling tinggi, usahakan jarum penunjuk meter berada pada kedudukan paling maksimum, caranya dengan memperkecil batas ukurnya secara bertahap dari 1000 V ke 500 V; 250 V dan seterusnya.
Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bila jarum sudah didapatkan kedudukan maksimal jangan sampai batas ukurnya diperkecil lagi, karena dapat merusakkan AVO meter.
c.AVO Meter untuk Mengukur Tegangan AC

Pengukuran tegangan AC dari suatu sumber listrik AC, saklar pemilih AVO meter diputar pada kedudukan ACV dengan batas ukur yang paling besar misal 1000 V. Kedua test lead AVO meter dihubungkan ke kedua kutub sumber listrik AC tanpa memandang kutub positif atau negatif. Selanjutnya caranya sama dengan cara mengukur tegangan DC di atas.
d. AVO Meter Untuk Mengukur Arus DC

Gambar 3. AVO meter untuk Mengukur Arus DC
Pengukuran arus DC dari suatu sumber arus DC, saklar pemilih pada AVO meter diputar ke posisi DCmA dengan batas ukur 500 mA. Kedua test lead AVO meter dihubungkan secara seri pada rangkaian sumber DC (perhatikangambar 3).
Ketelitian paling tinggi didapatkan bila jarum penunjuk AVO meter pada kedudukan maksimum. Untuk mendapatkan kedudukan maksimum, saklar pilih diputar setahap demi setahap untuk mengubah batas ukurnya dari 500 mA; 250 mA; dan 0, 25 mA. Yang perlu diperhatikan adalah bila jarum sudah didapatkan kedudukan maksimal jangan sampai batas ukurnya diperkecil lagi, karena dapat merusakkan AVO meter.
c. Rangkuman

AVO meter yang dikenal dengan istilah multimeter atau multitester merupakan alat ukur terintegrasi yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Voltmeter), arus (Amperemeter), dan resistansi (ohmmeter). Dalam AVO meter pemilihan besaran yang ingin diukur dengan mengatur range selector sesuai dengan keinginan.
AVO meter mudah rusak terutama oleh penggunaan yang diluar kemampuannya. Sebelum melakukan pengukuran, batas ukur AVO meter ditempatkan pada batas ukur paling tinggi dan dapat diturunkan untuk mendapatkan pembacaan yang baik.
d. Tugas
1. Amati AVO meter yang ada, perhatikan batas ukur setiap besaran!
2. Perhatikan keselamatan kerja dalam melakukan pengukuran!
e. Tes Formatif
1. Jelaskan besaran-besaran yang dapat diukur dengan menggunakan AVO meter!
2. Apakah yang perlu diatur apabila ingin kedudukan jarum penunjuk pada posisi nol?
f. Kunci Jawaban Formatif
1. Besaran-besaran yang dapat diukur dengan menggunakan AVO meter adalah tegangan AC, tegangan DC, arus DC, dan resistansi.
2. Untuk mengatur kedudukan jarum penunjuk digunakan sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjust Screw) dan tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust Knob).
g. Lembar Kerja

1) Alat dan Bahan
1. AVO meter .......................................................... 1 buah
2. Saklar satu kutub ................................................ 1 buah
3. Power supply DC variabel ................................... 1 buah
4. Variac .................................................................. 1 buah
5. Transformator step down .................................... 1 buah
6. Resistor dengan berbagai macam ukuran hambatan dan daya
7. Batu baterai dengan berbagai macam tegangan
8. Kabel penghubung secukupnya
9. Kotak terminal
2) Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Saat merangkai sumber tegangan harus dalam keadaan mati atau saklar dalam keadaan terbuka
2. Rangkailah dengan teliti sesuai dengan gambar rangkaian.
3. Sumber tegangan pada awalnya diatur pada 0 Volt.
4. Janganlah meletakkan peralatan di tepi meja.
5. Kabel penghubung yang tidak terpakai jangan dekat dengan rangkaian.
3) Langkah Kerja
a) Percobaan Mengukur Hambatan (Range ) menggunakan AVO meter.
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk mengukur beberapa resistor dengan berbagai macam hambatan!
2. Sesuaikan batas ukur dengan besar resistor yang akan diukur!
3. Aturlah kedudukan jarum penunjuk pada posisi nol ohm dengan menghubungkan test lead (+) dan test lead negatif kemudian memutar tombol pengatur pada kedudukan nol ke kanan atau ke kiri!
4. Ukurlah hambatan tersebut dan masukan hasilnya dalam tabel!
5. Ulangilah langkah 2 sampai 4 untuk resistor dengan nilai yang berbeda!
6. Bandingkan hasilnya antara yang tertera pada body resistor dengan hasil pengukuran!










































BAB II
EVALUASI

A. PERTANYAAN DAN PENUGASAN
1. Jelaskan pengertian mengukur?
2. Jelaskan besaran-besaran yang dapat diukur dengan menggunakan AVO
Meter?
3. Agar awet alat pengukur maka range diletakkan atas atau bawah harga yang di ukur ?
4. Bagaimana cara mengkalibrasi avometer ?
5. Bila mengukur tegangan pln pada avo meter pada posisi apa?
6. Bisakah avometer untuk mengukur arus dc?
B. KUNCI JAWABAN
1. Mengukur adalah kegiatan membandingkan suatu besaran yang belumdiketahui besarnya dengan besaran lain yang sudah diketahui besarnya
(satuannya).
2. Besaran-besaran yang dapat diukur dengan menggunakan AVO meter adalah tegangan AC, tegangan DC, arus DC, dan resistansi
3. Pada posisi aman alat ukur bila digunakan untuk megukur tegangan dan arus posisi saklar diletakkan diatas satuan yang diukur.
4. Cara mengkalibrasi avo meter, posisi jarum diletakan pas pada ujung kiri kemudian jarum prop dihubungkan kemudian atur jarum pas pada posisi kanan dan menunjukkan nol.
5. Bila avo meter digunakan untuk mengukur tegangan Pln maka posisi saklar menunjuk posisi AC dan diletakkan pada range diatas yang diukur.
6. avo meter bisa digunakan untuk mengukur arus DC





BAB.III
PENUTUP
Kurikulum 2005 adalah kurikulum berbasis Kompetensi, dimana kompetensi ang dimiliki siswa seelah menyelesaikan satu mata diklat adalah sesuatu yang harus dapat diukur dan dinjuk kerjakan.
Dalam kontek ini, sebuah modul berisi maeri diklat yang menjurus pada suatu kompetensi dari suatu program keahlian.
Dengan modul ini proses dimana siswa aktif dan guru bersifat fasilisator.
Satu-satunya kelemahan proses pembelajaran dengan menggunakan modul pada pendidikan kejuruan adalah keterbatasan alat. Hal ini dapat diatasi dengan pembelajaran silang dari beberapa sub kompetensi dalam konteks penggunaan alat ukur manual/elektronik.



















DAFTAR PUSTAKA
1. Evaluasi pembelajaran umum – Hand-out, Putu sudira MP, UNY
2. ELEKTRONIC INSULATION TESTER intruction manual BK presision maxtec international

percobaan 10



KOMOR ALUMUNIUM FOIL
Matahari adalah sumber energi terbesar dan utama bagi kehidupan kita, kita dapat memanfaatkan energi matahari secara cuma-cuma dan dengan teknologi yang sederhana. Oleh itu penggunaan energi matahari dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif yang bisa kita manfaatkan sebagai sumber energi untuk memasak sehari-hari disaat harga minyak tanah, dan gas yang terus naik.

Nah alasan di atas yang melatarbelakangi postingan ekseperimen Fisika kali ini yaitu tentang Kompor Alumunium. Kompor jenis ini banyak digunakan karena memiliki berbagai keunggulan, diantaranya adalah temperatur yang dihasilkan tidak sepanas kompor biasanya sehingga cukup aman, bentuknya yang flat juga aman bagi mata kita, mudah diproduksi dengan teknologi sederhana dan biaya yang murah, serta mudah dibawa dan disimpan. Baiklah ayo kita mulai membuatnya.

Alat dan bahan yang harus disediakan diantaranya:
1. Karton tebal, ukuran 0,9 x 1,2 meter.
2. Alumunium foil, ukuran 0,3 x 3 meter.
3. Lem.
4. Gunting atau cutter.
5. Pensil dan penggaris.
Langkah-langkah pembuatan:
• Bentuk kertas karton menjadi pola seperti di bawah ini
• Pastikan bahwa pola yang anda bentuk seperti pada gambar diatas, setelah pola terbentuk kemudian lapisi dengan aluminium foil dengan lem yang sudah dipersiapkan, dan jangan lupa buat dua lubang pengaitnya seperti di gambar pola sebagai tempat pengait untuk bagian kolektor sinar matahari. Setelah dipastikan alumunium foil yang disatukan dengan kertas karton telah benar-benar menempel dengan baik kemudian rangkai kompor seperti gambar di bawah ini.
• Setelah kompor terangkai dengan sempurna langkah selanjutnya adalah mempersiapkan wadah untuk memasak makanan, pastikan panci yang kita jadikan sebagai tempat memasak berwarna hitam, karena warna hitam dapat menyerap panas dengan baik. Kemudian untuk mengoptimalkan panas yang terserap dan menghindari panas terbuang, dalam proses memasak sebaiknya kita gunakan plastik untuk membungkus panci tersebut. Dr. Steven Jones dari Brigham Young University mengatakan bahwa "agar lebih optimal dalam memasak akan lebih baik jika dibuatkan tatakan untuk panci yang akan kita letakkan di dalam kompor". Tatakan dibuat dengan ketinggian 6 cm seperti pada gambar dibawah, dengan maksud untuk mengoptimalkan cahaya matahari yang dipantulkan baik dari atas, samping maupun dari bawah panci.
Sumber : aingrieut

Catatan dari saya:
Agar menanak nasi lebih optimal harus dilakukan pada kisaran pukul 09.00-14.00 ketika sinar matahari muncul sepenuhnya. Beberapa kekurangan kompor matahari antara lain, tak bisa diaplikasikan sewaktu-waktu, misal pada musim hujan atau malam hari, kompor tenaga surya juga tidak dapat digunakan menggoreng makanan.

percobaan 9


MEMBUAT API DARI ES
elemen api itu lemah dengan elemen es (banyak terpengaruh maen game sama nonton anime), tetapi ternyata api dapat dibuat dari es. Jika sahabat tidak percaya, mari kita buktikan segera.Ini percobaan lumayan asyik lho!

Alat dan bahan yang diperlukan:
1. Tempurung kelapa atau mangkuk
2. Kertas dan plastik
3. Air
4. Almari es
5. Rumput kering atau benda yang mudah terbakar
Langkah-langkah pembuatan:
• Buatlah lensa cembung dari bahan es, begini cara buatnya nih:
1. Tempurung/mangkok dialasi dengan kertas dan plastik (agar es mudah dipisahkan dari tempurung atau mangkok)
2. Isi tempurung/mangkok dengan air
3. Masukkan ke almari es dan tunggu sampai membeku.
4. Pisahkan es dari tempurung.

• Pada siang hari (sekitar pukul 11.00 – 13.00) letakkan rumput kering di tanah lapang dan peganglah lensa cembung buatanmu tadi serta arahkan ke cahaya matahari sedemikian rupa sehingga cahaya terpusat pada rumput kering.

percobaan 8


MEMBUAT API DARI ES
elemen api itu lemah dengan elemen es (banyak terpengaruh maen game sama nonton anime), tetapi ternyata api dapat dibuat dari es. Jika sahabat tidak percaya, mari kita buktikan segera.Ini percobaan lumayan asyik lho!

Alat dan bahan yang diperlukan:
1. Tempurung kelapa atau mangkuk
2. Kertas dan plastik
3. Air
4. Almari es
5. Rumput kering atau benda yang mudah terbakar
Langkah-langkah pembuatan:
• Buatlah lensa cembung dari bahan es, begini cara buatnya nih:
1. Tempurung/mangkok dialasi dengan kertas dan plastik (agar es mudah dipisahkan dari tempurung atau mangkok)
2. Isi tempurung/mangkok dengan air
3. Masukkan ke almari es dan tunggu sampai membeku.
4. Pisahkan es dari tempurung.

• Pada siang hari (sekitar pukul 11.00 – 13.00) letakkan rumput kering di tanah lapang dan peganglah lensa cembung buatanmu tadi serta arahkan ke cahaya matahari sedemikian rupa sehingga cahaya terpusat pada rumput kering.

percobaan 7

percobaan fisika
LAMPU LAVA SEDERHANA



Alat & bahan-bahan :
• Gelas minum bening
• Minyak sayur
• Garam
• Air
• Pewarna makanan

Langkah Kerja :
1. Tuangkan air ke dalam gelas sekitar 3/4 nya
2. Tambahkan 5 tetes pewarna makanan (warna bebas tergantung selera)
3. Tuangkan secara perlahan-lahan minyak sayur ke dalam gelas. Usahakan agar minyak sayur berada pada lapisan teratas
4. Kemudian taburkan 1 sendok garam di atas lapisan minyak
5. Perhatikan fenomena yang terjadi, jika perlu tambahkan 1 sendok garam lagi untuk melihat efeknya berlanjut

percobaan 6

MEMANASKAN AIR DALAM GELAS PLASTIK

Alat dan bahan :
• Air mineral
• Gelas plastik
• Korek api
Langkah percobaan :
1. Dengan alat dan bahan yang tersedia, kita panaskan air (terserah bagaimana caranya).
2. Tetapi selama pemanasan, air tidak boleh dipindahkan dari gelas plastik tsb.
Konsep fisika :

Pada saat kita memanaskan langsung gelas berisi air mineral (seperti memasak dengan panci). Kalor mengalir dari sumber panas melintasi permukaan gelas dan diteruskan ke air. Namun, bukannya gelas meleleh karena panas yang ditimbulkan, justru air yang malah menjadi panas. Lalu kenapa hal ini terjadi? Dalam kasus gelas plastik kosong, panas yang diberikan akan langsung melelehkanya jika suhunya melebihi ambang tiitk leleh plastik. Namun ketika dalam gelas diisi air, kalor yang seharusnya melelehkan plastik dihantarkan ke air. Secara skematis, alur penghantaran panas dapat dilihat pada gambar.

Kalor dihantarkan oleh permukaan gelas ke air, dan kalor ini dimanfaatkan untuk memanaskan air. Karena kalor jenis air tinggi, waktu yang dibutuhkan untuk memanskan sampi suhu yang mampu melelehkan plastik cukup lama, akibatnya gelas plastik lebih tahan lama tanpa meleleh

percobaan 5

HIDROMETER

fluida., hidrometer ini adalah alat yang digunakan untuk mengetahui massa jenis zat cair hanya dengan melihat seberapa dalam panjang hidrometer ini tenggelam

Sumber referensi: Scripps Institution of Oceanography.





Alat dan bahan yang dibutuhkan:
• sedotan panjang
• tanah liat (malam)
• pasir secukupnya
• spidol
• air secukupnya
• garam secukupnya
• bejana atau wadah

Langkah Pembuatan:
1. Tandai dengan spidol pada sedotan kira-kira 2/3 bagiannya atau sekitar 15-20 cm dari ujung bawah sedotan.
2. Pada bagian ujung bawah masukkan tanah liat untuk menutup sedotan tersebut.
3. Celupkan hidrometer ke dalam air kemudian tambahkan pasir sedikit demi sedikit hingga tanda pada sedotan tadi sejajar dengan permukaan air.
4. Setelah itu coba tambahkan garam pada air atau panaskan air, kemudian lihat apa yang akan terjadi pada posisi hidrometer semula.

Penjelasan Fenomena
Hal ini terjadi karena pada hidrometer, semakin dalam panjang hidrometer yang tenggelam maka massa jenis zat cair yang diukur yaitu lebih kecil dan semakin dangkal panjang hidrometer yang tenggelam maka massa jenis zat cair yang diukur lebih besar. Hal ini karena adanya pengaruh gaya apung yang dikerjakan zat cair terhadap hidrometer. Pada zat cair dengan massa jenis lebih kecil, gaya apung yang dikerjakannya kecil pula sehingga panjang hidrometer yang tercelup lebih besar. Dan pada zat cair dengan massa jenis lebih besar, gaya apung yang dikerjakannya besar sehingga panjang hidrometer yang tercelup lebih kecil (dangkal).

Selasa, 23 Maret 2010

percobaan 4

GENERATOR VANDEGRAF

Percobaan fisika ini telah diuji coba oleh diri saya sendiri ketika mengikuti mata kuliah laboratorium fisika sekolah. Walaupun percobaannya sederhana tapi saya cukup puas dengan yang telah saya buat.

Percobaannya yaitu membuat generator Van de Graff sederhana, sahabat pasti tahu kan apa itu generator van de graff? Jadi tak perlu saya jelaskan lagi lebih lanjut, OK! Untuk membuatnya sahabat memerlukan :

• Bahan :
• Kaleng minuman ringan bekas
• Paku kecil
• Tabung sekering
• Karet gelang
• Motor DC (biasanya terdapat pada mobil mainan)
• Baterai 9 volt
• Wadah baterai
• Gelas plastik
• Lem secukupnya
• Kabel serabut secukupnya
• Pipa PVC 20 cm
• Pipa PVC “T”
• Plester 1 buah
• Kayu ukuran 15cmx15cm

percobaan 3

ELEKTROMAGNETIK SEDERHANA

Alat & Bahan
• 1 buah paku
• 30 cm kabel yang berisi kawat tembaga
• Baterai AA 1,5 Volt
• Beberapa logam kecil, seperti paper clip, jarum, dll

Langkah Pembuatan :
• Kuliti kabel tembaga tadi dan sisakan sedikit lapisannya pada ujung-ujung kabel.
• Lilitkan kawat pada paku dan tempelkan ujung-ujung kawat pada bateri.
• Tunggu sebentar, dan paku tersebut telah bersifat seperti magnet.
• Untuk mengujinya coba dekatkan paku tersebut pada paper clip.

Penjelasan Konsep

Pada intinya paku tersebut dapat bersifat seperti magnet karena ada proses yang dinamakan elektromagnetik. Om Oersted bilang di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet. Dalam percobaan ini, yang menjadi sumber listrik adalah baterai dan mengalirkan arus sepanjang kawat yang melilit paku.

Kesimpulan
dalam percobaan ini banyaknya lilitan, tebalnya kawat, dan tebalnya paku mempengaruhi sifat magnet pada paku?

percobaan 2

BOTOL APUNG


cartesian diver

Alat ini digunakan untuk melihat gejala benda terapung, melayang, dan tenggelam. Alat ini cukup mudah dibuat karena bahan-bahannya ada di sekitar kita.

Alat & Bahan
• Botol plastik 1 atau 2 liter
• Air secukupnya
• Benda yang dapat melayang di dalam air, contohnya balon kecil yang diisi air
Catatan : Kamu bisa menggunakan benda apa saja asalkan dapat melayang di dalam air.


Langkah Kerja :
1. Hal yang pertama dilakukan adalah melakukan tes apakah benda yang kamu punya dapat melayang di dalam air dengan memasukkannya ke dalam air.
2. Setelah benda tersebut dapat benar-benar melayang dalam air, kemudian masukkan ke dalam botol plastik.
3. Isi penuh botol tersebut dengan air hingga penuh dan tutup rapat.
4. Remas dengan tangan botol tersebut, kemudian lihat apa yang akan terjadi. Coba tebak apa benda akan naik atau turun????

Penjelasan Fenomena :

Ketika botol ditekan, tekanan di dalam botol akan meningkat. Hal ini akan menekan udara yang terdapat dalam balon sehingga massa jenis balon akan menjadi lebih besar dari semula sehingga balon akan tenggelam. Dan ketika tangan kamu dilepaskan, maka akan tekanan di dalam botol akan mengecil dan balon akan kembali pada keadaan semula.

mater praktik

BOM GELUMBUNG AIR

Waduh ini eksperimen ko tentang bom sih? Tenang aja gak berbahaya ko, percobaan ini lumayan lah buat ngejahilin temen-temen di waktu senggang. Nah untuk ngebuatnya,

Alat & Bahan
• Air
• Gelas ukur kecil
• Plastik dengan penutup rapat kayak plastik obat
• Baking soda
• Cuka
• Kertas

Langkah Pembuatan :
• Sobek kertas berbentuk persegi ukuran 10cmx10cm.
• Masukkan 1 sendok baking soda kemudian lipat berbentuk persegi.

• Kedalam wadah plastik masukkan 1/2 gelas kecil cuka dan 1/4 gelas kecil air hangat.
• Setelah itu, masukkan kertas berisi baking soda tadi ke dalam wadad plastik lalu tutup rapat secepatnya.
• Kocok plastik sebentar kemudian menghindar dan tiaraapp! (hahaha gak segitunya kali).

• Alhasil BOOOOMMMMM plastik tadi akan meledak seperti bom.

PERAN DAN TUGAS LABORAN


Laboran  merupakan Unit Pelaksana Teknis yang bertanggung jawab menyediakan fasilitas laboratorium untuk kegiatan pendidikan  khususnya praktik di lingkungan SMPK SANTA AGNES.SURABAYA.

A.  Secara prinsip, tugas  laboratorium adalah :
1.      Melaksanakan kegiatan praktikum siswa
2.      Menyediakan fasilitas laboratorium untuk kegiatan penelitian atau karya ilmiah
3.      Mengembangkan dan menyempurnakan sarana dan prasarana sistem yang menunjang kegiatan laboratorium.
4.      Kegiatan praktikum dilaksanakan setiap hari kerja sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
5.      Praktikan wajib hadir tepat pada waktunya, toleransi keterlambatan 15 menit.
6.      Selama praktikum, praktikan tidak diperkenankan melakukan kegiatan selain praktikum, misalnya mengerjakan tugas pribadi, main game dll.
7.      Peserta praktikum (praktikan) adalah siswa yang masih aktif
8.    Calon praktikan harus mendaftarkan terlebih dahulu untuk mendapat kartu peserta praktikum.    
     B.  Pengelola Laboratorium dalam kegiatanya sebagai berikut :
1.    Merencanakan pengadaan alat dan bahan laboratorium
2.    Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium
3.     Menyusun program dan tugas-tugas
4.     Mengatur menyimpan dan daftar alat-alat laboratorium
5.     Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium
6.     Menginventarisasi dan mengadministrasikan alat-alat laboratorium
7.     Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium dan diketahui oleh Waka Kurikulum
8.     Mengontrol pemakaian laboratorium secara rutin
9.     Mengontrol kondisi-keadaan perangkat dan sarana laboratorium secara rutin
10.    Memberikan laporan administrasi pemakaian laboratorium ke Waka Kurukulum, Waka Sarana           dan Kepala Sekolah
11.    Mendata dan menyusun daftar inventarisasi alat dan bahan laboratorium
12.    Menginventarisasi dan menyusun jadwal penggunaan laboratorium guru bidang studi
13.    Mempersiapkan alat dan atau bahan pratikum yang diperlukan dalam pembelajaran
14.    Mendampingi guru selama berlangsungnya kegiatan pembelajaran di laboratorium/pratikum      maupun eksperimen
15.    Merawat maupun memelihara alat serta  merapikannya setelah digunakan
16.    Mencatat dan mendata alat yang rusak atau habis setelah digunakan
17.    Mengajukan daftar pengadaan alat dan bahan beserta rencana belanja laboratorium kepada     kepala urusan sarana dan prasarana
18.    Membersihkan alat, meja kerja, wasthafel, wadah bahan dan sarana di laboratorium masing-   masing
19.    Mengingatkan guru bidang studi untuk mengisi daftar  pemakaian laboratorium
20.    Menyelesaikan administrasi di laboratorium masing-masing
21.    mengerjakan laporan dan  adiministrasi  laboratorium
22.    Mengklasifikasi perangkat/bahan laboratorium secara baik dan benar pula
23.    Menyusun hasil pembelajaran/kegiatan serta mengatur penempatan secara baik untuk disimpan, dirawat, dan digunakan dalam kegiatan berikutnya.